This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 12 Maret 2019

The Brain of Robot

                                     Hasil gambar untuk gambar arduino


Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat sumber terbuka, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai bidang. Perangkat kerasnya memiliki prosesor Atmel AVR dan softwarenya memiliki bahasa pemrograman sendiri.
Arduino juga merupakan senarai perangkat keras terbuka yang ditujukan kepada siapa saja yang ingin membuat purwarupa peralatan elektronik interaktif berdasarkan hardware dan software yang fleksibel dan mudah digunakan. Mikrokontroler diprogram menggunakan bahasa pemrograman arduino yang memiliki kemiripan syntax dengan bahasa pemrograman C. Karena sifatnya yang terbuka maka siapa saja dapat mengunduh skema hardware arduino dan membangunnya.
Arduino menggunakan keluarga mikrokontroler ATMega yang dirilis oleh Atmel sebagai basis, namun ada individu/perusahaan yang membuat clone arduino dengan menggunakan mikrokontroler lain dan tetap kompatibel dengan arduino pada level hardware. Untuk fleksibilitas, program dimasukkan melalui bootloader meskipun ada opsi untuk mem-bypass bootloader dan menggunakan pengunduh untuk memprogram mikrokontroler secara langsung melalui port ISP.

prestasi tidak menetukan usia

                                        Tim Robotik SMP Al Ma'soem Kembali Torehkan Prestasi se-Bandung Raya
   Tiga orang siswa SMP Al Ma’soem berhasil menorehkan prestasi yang impresif dengan keluar menjadi juara utama dalam kompetisi robotic antar pelajar tingkat Kabupaten/Kota Bandung. Tim Robotik KIR – ASIC SMP Al Ma’soem diwakili oleh tiga tim yang berjumlah enam orang, berhasil meraih dua Medali Perak dan satu Medali Perunggu pada dua kategori lomba yang diikuti; Kategori Maze Solving dan Kategori LFA (Line Follower Analog).

   Kejuaraan Robotik yang bertajub Trans Studio Bandung (TSB) Robotic Competition 2019 diselenggarakan pada Rabu (19/1) kemarin diikuti oleh para peserta didik tingkat SMP/MTS/Sederajat dari Kabupaten/Kota Bandung dan beberapa daerah sekitarnya. Menurut pembimbing KIR – Robotic SMP Al Ma’soem, Chandra Febriansyah jumlah peserta yang turut serta dalam kejuaraan tersebut cukup banyak sehingga persaingan antar peserta menjadi semakin kompetitif.

Senin, 11 Maret 2019

Umur Tidak Menentukan Skill

KIR ASIC SMP Al Ma'soem Kembali Raih Prestasi di Thailand
Pembelajaran di sekolah tidak harus selalu textbook, pengembangan kemampuan non-akademik siswa harus selalu dikembangkan, itu merupakan bentuk dukungan sekolah terhadap para peserta didiknya. Semua kegiatan ekstrakurikuler di SMP Al Ma’soem Bandung memiliki pembimbing dan pendidik yang professional di bidangnya masing-masing, sehingga pengembangan kemampuan para peserta didik akan lebih maksimal. ya begitulah kata-kata yang keluar dari kepala sekolah SMP AL-Ma'soem.


Tiga orang siswa SMP Al Ma’soem kembali meraih prestasi Internasional saat mengikuti kejuaraan The 1st FSI – All Thailand and World Robot Tournament 2018, yang diselenggarakan 24 – 25 Maret 2018 kemarin. Selama dua hari perwakilan SMP Al Ma’soem mengikuti kompetisi robotic internasional yang diikuti oleh lima negara ASEAN; Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Vietnam.  
M. Ghifran Rayahi, M. Agung Prasetyo dan Muhammad Daffa Rial, ketiga siswa tersebut yang telah berhasil menorehkan prestasi yang membggakan di kejuaraan yang baru pertama kali mereka ikuti. Berikut adalah prestasi yang mereka raih dalam ajang The 1st FSI – All Thailand and World Robot Tournament 2018:
  • M. Ghifran Rayahi dan M. Agung Prasetyo kelas VII – G berhasil meraih The Best Engineering dan Special Award di bidang 1kg Sumo Secondary Robot.
  • Muhammad Daffa Rial kelas VIII – Super 1 berhasil meraih Participant 3rd Winner 3kg Autonomous Dohyo Metal
dari mereka ber-3 kita belajar bahwa umur tidak menentukan prestasi, bukan hanya orang dewasa yang bisa menang olimpiade tingkat internasional tapi anak SMP pun bisa asalkan kemampuan itu terus di asa dengan baik dan maksimal.

Tangan Bionik, pengganti tangan asli

Hasil gambar untuk tangan bionik
Bionik adalah ilmu yang digunakan untuk mengganti struktur anatomik atau proses fisiologi dengan komponen elektronik atau mekanik. berarti tangan bionik ialah tangan tiruan untuk menggantikan tangan asli
manusia. Tangan bionik komersial pertama di dunia telah dimasukkan sebagai satu dari penemuan paling hebat di tahun 2008. Tangan yang dibuat oleh perusahaan Livingston, Touch Bionics, masuk ke dalam daftar 50 penemuan paling top versi majalah Time bersama Super Hadron Collider.
Tangan bionik ini menduduki peringkat ke 14, mengalahkan Mars Rover terbaru, yang didesain untuk menjelajahi planet merah tersebut.
Tangan itu butuh waktu pengembangan sekitar 20 tahun dan punya 5 jari yang dapat bekerja secara terpisah. Ini membuatnya lebih berguna dibandingkan dengan tangan buatan sebelumnya, yang mana sering hadir dalam bentuk seperti pengait yang fungsinya terbatas pada gerakan membuka dan menutup yang sederhana. Tangan i-limb punya kemampuan yang lebih luas. Tangan itu punya pegangan kartu kredit, untuk menjepit objek yang tipis, dan kekuatan cengkeram untuk benda yang lebih besar seperti mangkuk.Perkembangan tangan palsu hingga saat ini sudah mencapai tahap di mana pasien yang mendapatkan transplasi tangan palsu tersebut memberikan sinyal dari otak kepada tangan tersebut sehingga dapat digerakkan dengan bebas seperti menggerakkan tangan sungguhan. Namun sayangnya, belum ada tangan palsu yang mampu memberikan sensor sentuhan. Walaupun begitu, peneliti telah berhasil membuat tangan palsu bionik yang tidak hanya mampu memberikan pergerakan semata, tetapi juga dapat memberikan sensasi “sentuhan” seperti tangan sungguhan.
Dikembangkan oleh para peneliti dari Ecole Polytechnique Federale de Lausanne, Swiss, tangan bionik ini akan disambungkan langsung kepada sistem syaraf yang berasal dari elektroda yang dijepit pada syaraf utama lengan. Dengan ini, maka dapat diharapkan tangan bionik ini tak hanya dapat digerakan tetapi juga akan memberikan sensasi sentuh pada pasien amputasi yang mendapatkan pemasangan tangan bionik terbaru ini.
Dr. Silvestro Micera yang turut mengembangkan tangan bionik ini menyatakan bahwa perkembangan tangan bionik yang dapat memberikan sensasi sentuhan ini merupakan hal baru yang sangat diharapkan oleh para pasien amputasi. Tangan bionik ini akan menjadi alat prostetik pertama di dunia yang akan memberikan sensasi sentuh secara langsung. Semakin mirip tangan bionik ini dengan tangan manusia asli, maka akan semakin cepat diterima pula oleh para pasien amputasi yang baru pertama kali mendapatkan pemasangan tangan palsu.
Pemasangan tangan bionik ini telah diujicobakan pada pasien dari Roma di tahun 2013 dan sukses sehingga tangan bionik tersebut dapat digunakan juga oleh para pasien amputasi yang membutuhkan alat bantu ini untuk bisa menjalani aktivitas sehari-hari layaknya seorang yang normal tanpa kecacatan tubuh akibat amputasi.

Penelitian, Gerbang Utama Menjadi Ilmuwan


Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) berperan sebagai salah satu wahana pengambangan bakat siswa di bidang akademik dengan segudang manfaat khususnya bagi siswa itu sendiri sebagai pelaku utamanya. Salah satu manfaat dari eksistensi KIR di sekolah bagi kondisi psikologis siswa diantaranya yaitu untuk mengembangkan naluri dan perilaku penemuan ilmiah.
Semua temuan yang diperolah orang sesungguhnya adalah hasil keingintahuan/naluri penemuannya berkat kejelian dan kesigapan otak untuk menganalisis permasalahan dalam kehidupannya. Sedangkan pada umumnya semua usaha untuk menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan diusahakan dengan dilakukannya suatu penelitian.  

“Ilmu pengetahuan adalah sebagai salah satu upaya manusia memahami dirinya dan lingkungannya. Pengetahuan didapat dari penelitian mengenai hubungan dan pengaruh antara satu hal dengan hal lain” ungkap ketua DPR RI, Marzuki Alie, dalam sambutannya pada acara jamuan makan malam dengan peserta 3rd Indonesian Science Project Olympiad ­(ISPO), 23 Februari 2011 silam. ISPO sendiri merupakan salah satu ajang lomba penelitian yang diprakarsai secara internasional yang diikuti oleh siswa sekolah menengah yang berasal dari berbagai penjuru Indonesia.
Hal yang diungkakan oleh ketua DPR-RI tersebut menunjukkan bahwa penelitian merupakan suatu kegiatan yang sangat penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan yang telah berlangsung selama bertahun-tahun bahkan berabad-abad.
Pengenalan budaya meneliti dari sejak dini adalah modal awal untuk menciptakan ilmuwan-ilmuwan yang mampu memberikan sumbangsihnya dalam berbagai bidang pengetahuan sehingga dapat meningkatkan taraf kehidupan manusia secara global.
Kegiatan keilmiahan melalui penelitian, tentu saja tidak hanya sekedar menemukan hal-hal baru. Lebih jauh lagi, kegiatan ilmiah ditujukan agar siswa mampu menyajikan temuan-temuan sederhananya secara ilmiah. Upaya ini merupakan salah satu tujuan utama yang diemban oleh Kelompok Ilmiah Remaja.

Nyusun Makalah ≠ Mumet

Menyusun Karya Tulis Ilmiah (KTI) merupakan suatu kegiatan yang oleh sebagian remaja dianggap sulit, namun bukan berarti hal tersebut tidak dapat dipelajari. Fungsi KTI sendiri adalah untuk menginformasikan secara sistemasis penelitian yang sebelumnya telah dilakukan kepada masyarakat umum. Sehingga penyusunan yang baik sangat diperlukan agar informasi yang disampaikan bisa dimengerti dengan baik.
Beberapa faktor yang dirasa menghambat remaja dalam menyusun KTI diantaranya adalah munculnya perasaan tidak memiliki keahlian dalam menulis, takut salah, tidak berani menanggung risiko, malas, sera menutup diri darri pengalaman dan gagasan baru.  Namun hal tersebut sepertinya tidak berlaku bagi Lina Nafisah (XI IPA 2) dan kawan-kawannya Luthfiana Ulfah Febrianingtyas (XI IPA 1) dan Nur Ainun Afifah Harahap (XI IPA 2). Mereka berhasil menyabet gelar makalah terbaik untuk bidang sains terapan mengalahkan pemakalah-pemakalah lainnya dalam ajang yang diselenggarakan kementrian pendidikan Indonesia, September lalu.

“Sebenarnya kesulitan dalam penyusunan karya tulis ilmiah adalah mencari sumber referensinya. Kadang-kadang infonya tidak memadai, sangat sulit untuk mencari informasi yang pas dan lengkap”. Begitulah penjelasan dari Lina dalam interview 11 November 2012 lalu. Ia juga bertutur bahwa penulisan KTI yang baik hendaknya sesuai dengan aturan yang ditetapkan. Selain itu mencontoh penulisan skripsi dan jurnal ilmiah adalah tips yang baik untuk berlatih.
Kemampuan menulis KTI adalah salah satu skill yang sangat penting yang harus dimiliki oleh setiap anggota Kelompok Ilmiah Remaja (KIR). Kemampuan tersebut harus dipupuk sejak dini sehingga ide dan gagasan-gagasan telah siap untuk dituangkan dan dikembangkan salah satunya melalui kompetisi-kompetisi ilmiah.
ASIC memiliki agenda berupa pelatihan penulisan KTI yang diselenggarakan secara rutin untuk menunjang keahlian menulis para anggota. Dengan diselenggarakannya pelatihan tersebut diharapkan para ASICers mampu menuangkan hasil penelitiannya dalam bentuk karya tulis ilmiah dengan susunan yang baik dan benar sehingga informasi yang ingin disampaikan dapat diterima dan dimengerti dengan baik agar dapat dimanfaatkan sebagaimana mestinya.

Lebih Asik Bareng ASIC

Al Ma’soem Science Club, atau yang lebih dikenal dengan panggilan ASIC merupakan Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) yang berada dibawah naungan Yayasan Pendidikan Al Ma’soem (YPAM). Ekstarkulikuler yang telah berdiri sejak 25 September 2009 lalu ini beranggotakan siswa dan siswa SMP & SMA Al Ma’soem.

Ekstrakulikuler yang diprakarsai oleh Bapak Rahman Hakim, seorang guru fisika, memiliki visi Menjadi Kelompok Ilmiah Remaja terdepan di Indonesia dalam prestasi dengan kekhasan pemikiran anggotanya. Terbukti dari beberapa iven perlombaan, tim ASIC atau yang lebih sering disapa ASICers berhasil menyebet gelar juara. Tidak hanya itu, imbas dari itu semua, hingga saat ini eksistensi ASIC sebagai Kelompok Ilmiah Remaja dengan latar belakang sekolah Islam telah banyak dikenal.


Koordinaotr Umum ASIC, Tias Ravena Maitsa (kelas XI Ipa 1) menjelaskan bahwa kegiatan utama ASIC sendiri yaitu meneliti. Namun, selain itu ASIC juga memiliki agenda kegiatan yang terorganisir, sehingga selain sebagai ekstrakulikuler, ASIC juga berperan sebagai salah satu organisasi di YPAM.  Struktur keorganisasian ASIC terbagi menjadi beberapa divisi, yaitu divisi dana usaha, publikasi, administrasi umum serta robotika, yang masing-masing memiliki bidang kerja yang berbeda-beda.

“Yang menjadi ciri khas ASIC  adalah  para anggotanya yang tidak hanya dibimbing untuk menjadi ilmuwan pada umumnya. Tetapi dibimbing dan diarahkan untuk menjadi ilmuwan yang memiliki pola pikit dan pola sikap ilmiah yang berbasis nilai-niai religi”, ungkap Tias Rabu 11 November 2012 lalu.  Ia juga berharap agar semua program kerja ASIC dapat terlaksana dengan baik agar ASIC terus berkembang.